"Minus minus dikit dimaklumin lah, kasusnya di jalur tikungan tapi semauanya wort id lah dengan jarak tempuh segitu dan kecepatan yang ada bisa bersaing. Keseluruhan sudah udah oke lah, nggak kalah bagus dengan buatan MRT buatan Jepang," ujar Aldo.
Hal yang sama juga dikatakan, Nara warga Tangerang yang hari ini menjajal LRT Jabodebek rute Dukuh Atas-Harja Mukti.
Nara mengatakan bahwa kereta yang digunakan memiliki beragam fasilitas dapat membantu penumpang ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Seneng sih, dari fasilitas bagus, keretanya juga bagus tadi masih diplastikin, ada fasilitas P3K, kemudian fasilitas buat penyandang disabilitas juga," tutur Maul.
Ketika ditanya mengenai tarif yang sudah ditetapkan yakni untuk KM pertama dikenakan Rp5.000 dan km selanjutnya Rp700. Nara merasa tarif tersebut masih terjangkau. Jika dibandingkan dengan ia menggunakan ojek online.
"Kalo untuk mobilitas cukup terjangkau ya, kalo make grab ke dari Tangerang ke Bekasi mahal ya. Dengan adanya LRT ini sangat membantu sekali," tutur keduanya.