JAKARTA, iNews.id - Badan Pertanahan Negara (BPN) akan mengaudit tata ruang dari hulu hingga hilir. Hal ini menyusul terjadinya banjir di sejumlah titik di Jakarta dan sekitarnya.
Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah BPN Budi Situmorang menjelaskan tahun ini BPS sedang berkejaran dengan waktu untuk mengaudit dari hulu sampai ke hilir. Dia menilai, salah satu penyebab banjir akibat kepadatan pembangunan Jakarta dan kurang taatnya masyarakat dalam pemanfaatan tata ruang.
“Menurut informasi, dari hulu juga ada persoalan karena di puncak sudah jadi vila,” kata Budi melalui keterangan tertulis, Rabu (26/2/2020).
Dari hulu, kata Budi, BPN akan mendorong penghijauan lewat kerja sama dengan KLHK. Selain itu, BPN akan mensyaratkan pembangunan vila hanya 20 persen unsur tata ruangnya. "Kalau lebih akan kita bongkar," katanya.
Budi mengatakan kepadatan bangunan membuat banyak area resapan air jadi tertutup. Hal ini membuat minimnya daerah penampungan saat hujan deras.