“Dengan melihat realisasi dari H1 hingga H+6 yang dibandingkan dengan prediksi arus balik pada periode H1 s.d H+8 tersebut, masih ada 22,65 persen atau sekitar 465.473 kendaraan yang belum kembali ke Jabotabek,” ujar Lisye dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (30/4/2023).
Untuk distribusi lalu lintas kembali ke Jabotabek dari tiga arah yaitu dengan mayoritas sebanyak 893.661 kendaraan (56,23 persen) dari arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 391.090 kendaraan (24,60 persen) dari arah Barat (Merak), dan 304.748 kendaraan (19,17 persen) dari arah Selatan (Puncak).
Adapun rincian distribusi lalin sebagai berikut, Kendaraan dari Arah Timur atau dari Trans Jawa dan Bandung melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 535.260 kendaraan, meningkat sebesar 128,44 persen dari lalin normal.
Lalin kembali ke Jabotabek dari arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 358.401 kendaraan, meningkat sebesar 45,52 persen dari lalin normal.
Total lalin kembali ke Jabotabek dari arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut adalah sebanyak 893.661 kendaraan, meningkat 85,95 persen dari lalin normal.
Kendaraan dari arah Barat atau Merak melaui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebanyak 391.090 kendaraan, meningkat sebesar 10,80% dari lalin normal.
Sedangkan kendaraan dari arah Selatan atau Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 304.748 kendaraan, meningkat sebesar 18,16 persen dari lalin normal.