Adapun, alasan JMB memilih shareholder loan dibanding pendanaan lainnya dikarenakan adanya batasa bagi JMB untuk memperoleh senior loan. Alhasil, JMB memerlukan pendanaan bersifat junior loan dari pemegang saham.
Sebagai informasi, pemberian shareholder loan tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan cash deficiency support JMB tahun 2024 serta untuk kebutuhan operasional lainnya. Nixon mengatakan, kebutuhan operasional lainnya yang dimaksud terkait dengan pemenuhan kewajiban keuangan JMB.
Pemberian fasilitas pinjaman kepada JMB memiliki pengaruh pada besarnya aset lancar berupa pengurangan pada saldo kas dan setara kas, serta penambahan pada saldo piutang lain-lain dengan jumlah masing-masing sebesar Rp315 miliar.