Pada 2006, dia bekerja di MainAd, salah satu perusahaan baru di bawah perusahaan periklanan yang dirintis oleh ayahnya, Dwi Sapta Group. Di bawah kepemimpinannya, MainAd tumbuh pesat.
Tiga tahun kemudian atau pada 2009, Maya diberi tanggung jawab baru dengan memimpin perusahaan lainnya, DSP Media. Di bawah kepemimpinannya, DSP Media berhasil tumbuh 5 kali lipat.
Setelah sukses memimpin MainAd dan DSP Media, Maya diangkat menjadi Managing Director Dwi Sapta Group pada 2012. Lima tahun kemudian, dia menduduki jabatan puncak di Dwi Sapta Group. Posisinya tersebut berbarengan dengan merger antara Dwi Sapta Group dan Dentsu Aegis Network, yang merupakan merger terbesar sepanjang sejarah industri periklanan di Tanah Air.
Kemudian pada Januari 2019, Maya menjabat sebagai Country CEO Dentsu Indonesia. Pada usia 36 tahun saat itu, dia menjadi perempuan pertama dan termuda yang menjabat CEO di Dentsu Indonesia.
Selama tiga tahun terakhir, Maya berhasil membawa Dentsu Indonesia menjadi agensi periklanan multinational terbesar di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Dentsu Indonesia dikenal di kancah periklanan internasional berkat pertumbuhannya yang luar biasa dan sejumlah penghargaan yang dimenangkan di Asia Pacific.
Dan sebagai Ketua Persatuan Perusahaan periklanan Indonesia (P3I), Maya juga membawa Indonesia berhasil mengalahkan Thailand dan Philipina pada proses bidding kongres periklanan se-Asia, Ad Asia 2017.