Untuk Kawasan Industri, Jokowi meminta agar Pelindo I menggandeng PT Indonesia Asahan Aluminum atau Inalum (Persero). Kedua perusahaan ini diminta untuk membentuk perusahaan patungan untuk menjadi operator kawasan industri.
Sebagai salah satu proyek yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), Jokowi juga memerintahkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution untuk mengoordinasikan dan melaporkan perkembangan proyek paling sedikit satu kali dalam enam bulan.
Pelabuhan Kuala Tanjung digadang-gadang menjadi salah satu pelabuhan raksasa untuk menyaingi pelabuhan di Singapura dan Malaysia. Peningkatan volume arus petikemas di pelabuhan ini diperkirakan mencapai 12,4 juta TEUs pada 2039.
Selat Malaka yang merupakan wilayah strategis arus barang selama ini menjadi medan persaingan antara empat pelabuhan yaitu Port of Singapore, Port of Tanjung Pelepas, Port Klang dan Pelabuhan Penang.
Selain ada kawasan industri, Pelabuhan Kuala Tanjung lebih diuntungkan karena didukung oleh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke dan Pelabuhan Belawan yang ada di sekitarnya.
Proyek tersebut saat ini masih dalam tahpa penyiapan dan ditargetkan mulai dibangun pada 2019 dan dioperasikan 2021. Pelabuhan ini harus segera dibangun karena proses menjadi hub internasional memakan waktu paling sedikit 15 tahun.