Pertamina melakukan uji coba pasar produk baru ini di berbagai lokasi seperti apartemen dan pusat perbelanjaan. Dia mengatakan, tak tertutup kemungkinan uji coba ini diperluas jika antusiasme masyarakat cukup bagus. Saat ini, Pertamina baru menyediakan 5.000 tabung di Jakarta dan Surabaya serta akan mencoba mendistribusikan ke kota lain seperti Bali.
"Ini uji coba dulu, tes market melihat perilaku market, sistem distribusi kita, sehingga jalan bareng yang melon hijau dan melon pink," tuturnya.
Menurut Mas’ud, peluncuran LPG baru ini sebagai tindak lanjut dari imbauan pemerintah kepada masyarakat mampu untuk tidak menggunakan LPG bersubsidi.
Selama ini penyaluran LPG bersubsidi dinilai tidak tepat sasaran karena dijual bebas di pasaran sehingga tidak hanya dinikmati oleh masyarakat golongan bawah. Berdasarkan data Pertamina, ujar Mas’ud, konsumsi LPG 3 kg pada tahun lalu melebihi kuota yang ditentukan.
Pertamina memprediksikan konsumsi yang melebihi kuota ini akan berlanjut sampai tahun ini. BPH Migas melalui APBN 2018 telah menetapkan kuota sebanyak 6,45 juta metrik ton (MT), sedangkan prediksi dari Pertamina realisasi tahun ini sebanyak 6,7 juta MT. Dengan demikian akan ada 350 ribu MT yang perlu diantisipasi untuk memenuhi kebutuhan LPG 3 kg nonsubsidi tahun ini.