Adapun data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat bahwa realisasi investasi di semester I 2024 mencapai Rp829,9 triliun atau meningkat sebesar 22,3 persen dibanding periode yang sama 2023.
Capaian ini setara 50,3 persen dari target investasi tahun ini. Di sisi serapan tenaga sebanyak 1.225.042 orang selama semester I 2024.
Tak hanya investasi, Tadjudin menilai, perbaikan iklim perlindungan sosial juga perlu dibenahi pemerintah. Setidaknya, otoritas fokus pada penguatan jaminan sosial baik di bidang ketenagakerjaan hingga kesehatan.
Langkah ini harus dilakukan pemerintah mengingat sektor jaminan sosial berkontribusi besar bagi fiskal alias pendapatan negara, yang diperoleh melalui pembayaran iuran peserta.
Di sisi lain, menurunnya kelas menengah bakal berdampak buruk bagi jaminan sosial, lantarang orang kini enggan menyetorkan iuran.
“Kemungkinan buruk, kemungkinan besar, banyak dampaknya, kemungkinan besar orang tidak mampu membayar pajak lagi, pajak-pajak tertentu, tidak mampu membayar pajak BPJS mungkin ketenagakerjaan maupun kesehatan. Kan kelas menengah yang menopang selama ini soal itu, tapi kalau itu menurun otomatis dampaknya cukup besar,” ucapnya.