Anin juga melihat adanya peluang dagang Indonesia untuk AS terbuka bagi sektor tekstil dan produk tekstil (TPT), seperti alas kaki. Dengan begitu, secara bertahap, Indonesia bisa menambah ekspor senilai 10 miliar dolar AS. Sehingga nilai perdagangan antara Indonesia dan AS bisa bertambah lagi menjadi 60-70 miliar dolar AS.
Sebaliknya, AS memiliki peluang ekspor dalam bentuk komoditas pangan, seperti kedelai, gandum, susu, dan daging ke Indonesia. Proyeksi nilai perdagangan mencapai 80 miliar dolar AS pun disebut Anin sangat mungkin terealisasi.
Bahkan menurutnya, nilai perdagangan itu dapat meningkat hingga 120 miliar dolar AS atau nyaris setara dengan nilai perdagangan antara Indonesia dan China yang mencapai 130 miliar dolar AS.
“Ingat, kalau 120 miliar dolar AS itu sudah mulai sama dengan dagang (antara Indonesia) China yang 130 miliar dolar AS. Sekali lagi, ini penuh dengan catatan karena Kadin bukan yang bernegosiasi dengan pemerintah. Tetapi secara potensi ada, karena dibutuhkan dan kedua belah pihak ingin berdagang lebih,” tuturnya.