“Uji coba angkutan KA Batu Bara ini telah kami lakukan sejak awal tahun 2025, untuk rute Muara Lawai–Simpang, dengan menggunakan satu rangkaian KA (trainset) terdiri dari 60 gerbong datar berkapasitas 54 ton. Langkah ini merupakan upaya awal kami dalam mempercepat dan meningkatkan efisiensi distribusi energi nasional,” kata Heri.
Selain penguatan layanan angkutan batu bara, kata dia, KAI Logistik juga mencatat pencapaian penting melalui pengoperasian KALOG 3 yang mulai berjalan sejak Maret 2025. KALOG 3 hadir sebagai solusi logistik multimoda yang didesain untuk melayani kawasan industri utama dan sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG).
Dengan kapasitas angkut hingga 30 gerbong datar (setara 60 TEUs atau sekitar 1.080 ton), layanan ini melayani rute strategis Sungai Lagoa–Klari–Kalimas.
“Sementara pada segmen KALOG Express, KAI Logistik telah memangkas waktu distribusi barang dari Bandung – Surabaya menjadi satu hari melalui pengelolaan KA ONS lintas Selatan. Melalui strategi ini, KAI Logistik berhasil meningkatkan kapasitas harian sebesar 160 ton untuk perjalanan pulang pergi. Selain itu, peningkatan kenyamanan layanan melalui hadirnya jaminan perlindungan pada pengiriman sepeda motor,” ujar Heri.
KAI Logistik juga terus mengembangkan layanan pra-purna, salah satunya distribusi BBM dan BBK yang kini melayani volume rata-rata mencapai 240.734 kiloliter per bulan. Capaian tersebut menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari para pelaku industri terhadap solusi distribusi berbasis moda kereta api yang ditawarkan KAI Logistik.
Dengan capaian tersebut, KAI Logistik terus memperkuat komitmennya untuk menjadi solusi logistik yang andal, efisien, dan berkelanjutan, mendukung distribusi barang nasional serta mempercepat transisi moda logistik menuju transportasi yang ramah lingkungan.