JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi upaya industri galangan kapal yang mulai meningkatkan kapasitas produksi dengan menjawab permintaan pasar terhadap pembangunan armada baru maupun reparasi.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai upaya ini seiring untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Tol Laut dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. “Dengan penambahan fasilitas baru, tentunya akan memacu kemampuan produksi di industri galangan kapal kita bisa berjalan lebih cepat dan efisien sehingga mampu memenuhi kebutuhan armada yang berkualitas,” kata Airlangga dalam keterangannya, Senin (23/10/2017).
Oleh karena itu, Menperin memberikan apresiasi kepada PT SMI Shipyard yang telah mengoperasikan dua unit graving dock terbarunya, masing-masing dengan ukuran 280m x 45m berkapasitas 120 ribu DTW dan 320m x 55m berkapasitas 150 ribu DWT. Fasilitas yang dibangun mulai tahun 2011 dengan nilai investasi sebesar Rp510 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.400 orang ini merupakan salah satu dok kolam terbesar di Indonesia.
Airlangga pun meyakini, industri galangan kapal nasional akan semakin berdaya saing di tingkat global sejalan dengan peningkatan kapasitas dan pemanfaatan teknologi terkini. Untuk itu, Kementerian Perindustrian telah memprioritaskan pengembangan sektor strategis ini karena berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.
Kemenperin mencatat, hingga saat ini, jumlah galangan kapal di Tanah Air sebanyak 250 perusahaan dengan kapasitas produksi sebesar 1 juta DWT per tahun untuk membangun kapal baru dan mampu mencapai 12 juta DWT per tahun untuk reparasi kapal. “Industri perkapalan mempunyai peran penting, mengingat karakteristiknya yang padat karya, padat modal dan padat teknologi. Makanya, perlu penanganan dan perhatian yang serius dari pemerintah sehingga mampu tumbuh dan berkembang,” tuturnya.