BANDUNG, iNews.id - Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) merupakan proyek strategis nasional yang akan menyerap banyak tenaga kerja. Diperkirakan, KITB membutuhkan 282.000 tenaga kerja hingga 2031 mendatang.
Namun, menurut Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa, lapangan kerja yang terbuka luas ini belum tentu akan mengatasi tingginya angka pengangguran di Kabupaten Batang dan Provinsi Jawa Tengah jika pasar kerjanya tidak ditata dan SDM-nya tidak disiapkan.
"Jangan sampai warga Batang hanya jadi penonton di tengah deru industrialisasi ini. Oleh karenanya, kita semua harus berkomitmen melakukan afirmasi terhadap masyarakat lokal untuk dapat mengakses pasar kerja di KITB dengan mudah," kata dia pada Focus Grup Discussion dan Rapat Koordinasi lintas-stakeholder bertema Kolaborasi Penyediaan Tenaga Kerja di KITB di Bandung, Jawa Barat.
Caswiyono mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan berbagai kebijakan dan melakukan berbagai langkah guna mendukung pembangunan dan operasionalisasi KITB dari sisi ketenagakerjaan. Putra asli Batang ini menyatakan telah menyiapkan 10 jurus untuk mendukung KITB.
Pertama, menyusun proyeksi dan rencana tenaga kerja makro dan mikro di KITB yang salah satunya berisi peta kebutuhan tenaga kerja. Kedua, mengembangkan sistem informasi pasar kerja di KITB yang terintegrasi dan mudah diakses.