"Kita akan menyambut era baru, bahwa ada destinasi wisata kelas dunia hadir satu jam dari Jakarta, nanti akan menampung begitu banyak daya tarik wisata seperti music and arts center, sport tourism l dan juga ada eco tourism," ungkap Sandiaga.
Lewat beragam event berkelas dunia, Sandiaga memproyeksikan jumlah kunjungan wisatawan di KEK Lido mencapai 7 juta orang per tahun dengan nilai transaksi sebesar USD 4 miliar dan total investasi lebih dari Rp40 triliun.
KEK Lido didukung sejumlah Desa Wisata, seperti Desa Ciwaluh, Batu Ayang, Desa Cisade, kawasan Pelabuhan Ratu, Desa Anjelih hingga Ciletuh UNESCO Global Geopark.
"Berarti ini sebuah destinasi yang boleh dikatakan sebagai destinasi game changer," ungkap Sandiaga.
Hal itu, lanjutnya, diharapkan akan menekan jumlah wisatawan domestik yang bepergian ke luar negeri, sehingga bisa meningkatkan perekonomian dalam negeri. Saat ini, tercatat sekitar 11 juta warga negara Indonesia (WNI) yang bepergian ke luar negeri untuk wisata.
"Jadi 11 juta WNI yang asyik healing di luar negeri, kita akan mengalihkan untuk healing di Indonesia aja, dan mereka akan dapat pengalaman seperti Hollywood, juga akan ada syuting di sini, terus kita lihat ada produksi-produksi (film) lokal juga, artis-artis talenta lokal dan juga dari ekonomi kreatif dan ekonomi digitalnya juga akan disediakan," tutur Sandiaga.
Dia menambahkan, KEK LIdo menjadi peluang yang ada di depan mata untuk menjadi pengungkit ekonomi dan peningkiatan pariwisata. "Kita butuh pembangkit-pembangkit dan menjadi agen percepatan dari pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif kita," ujar Sandiaga.