Kekuasaan keluarga Al Thani di Qatar dimulai pada pertengahan abad ke-19 dan bertahan melalui imperialisme Ottoman dan Inggris. Komoditas minyak ditemukan sekitar tahun 1940. Namun, keputusan untuk menambang ladang gas lepas pantai yang besarlah yang benar-benar mengubah negara dan membawa para penguasanya ke tingkat tertinggi kekayaan global.
Anggota keluarga menduduki banyak jabatan politik dan mendominasi ekonomi lokal, memiliki bisnis mulai dari hotel hingga perusahaan asuransi dan kontraktor. Selain itu, keluarga tersebut juga memiliki aset asing yang berharga seperti rumah di Mayfair London, peternakan kuda, dan label mode Valentino.
Kekayaan Keluarga Al Thani mencapai 172,9 miliar dolar AS atau setara Rp2.772 triliun. Jumlah anggota keluarga diketahui mencapai ribuan, meskipun kekuasaan terkonsentrasi di beberapa cabang utama.
Keluarga yang telah mencapai generasi keenam ini memiliki dari lebih dari 100 anggota terhadap perusahaan mode mewah Prancis yang terkenal dengan tas Kelly. Di antara anggota keluarga yang memegang posisi senior di perusahaan tersebut adalah Pierre-Alexis Dumas, yang menjabat sebagai Direktur Artistik, dan CEO yang dijabat Axel Dumas.
Keluarga tersebut menyatukan delapan kantor keluarga dan kendaraan investasi dari berbagai cabang menjadi satu entitas, yakni Krefeld Invest pada tahun 2022. Kekayaan keluarga Hermès mencapai 170,6 miliar dolar AS atau setara Rp2.735 triliun.
Frederick, Charles, David, dan William bersaudara mewarisi perusahaan minyak milik ayahnyam Fred Koch. Perseteruan antar-saudara atas kendali perusahaan pada awal 1980-an menyebabkan Frederick dan William meninggalkan bisnis keluarga, sementara Charles dan David tetap bertahan.
Perusahaan itu berkembang menjadi Koch, konglomerat yang berkantor pusat di Wichita, Kansas dengan pendapatan tahunan sekitar 125 miliar dolar AS. Keluarga itu mengelola sebagian kekayaannya melalui kantor keluarga 1888 Management. Kekayaan keluarga tersebut diketahui mencapai 148,5 miliar dolar AS atau setara Rp2.380 triliun.