JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat kontrak dagang yang tercapai di hari ke-4 pelaksanaan Trade Expo Indonesia Ke-38 Tahun 2023 (TEI 2023) menembus 8,5 miliar dolar AS atau setara Rp128 triliun.
"Nilai penandatanganan kontrak dagang hari keempat tercatat sebesar 8,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp128 triliun. Kami terus mendorong semakin banyak kontrak dagang dihasilkan dalam TEI tahun ini," ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (22/10/2023).
Menurut dia, kontrak tersebut didapatkan dari penandatanganan 27 nota kesepahaman (MoU) dan satu Letter of Intent (LoI) antara eksportir Indonesia dan pembeli (buyer) internasional dari lima negara.
Adapun para buyer internasional dalam MoU dan LoI tersebut berasal dari Hungaria, Mesir, Qatar, Tiongkok dan India. Produk yang termasuk dalam kontrak dagang meliputi dekorasi rumah, biji kopi mentah, sarang burung walet, keripik, pakaian, camilan, investasi produk kesehatan dan batu bara.
Terdapat juga produk setengah jadi seperti feronikel, baja tahan karat canai dingin, dan bijih nikel laterit. Selain itu, terdapat juga kontrak jasa tenaga kerja.
"Kami berharap masih ada kontrak-kontrak dagang yang terjadi hingga pameran fisik berakhir," kata Didi.
Pada penyelenggaraan hari pertama, Rabu (18/10/2023), TEI berhasil mencatatkan 4,9 miliar dolar AS dari 99 kontrak dagang. Di hari kedua, Kamis (19/10/2023), nilai kontrak dagang yang didapat sebesar 625 juta dolar AS atau sekitar Rp9,3 triliun dari 60 penandatanganan MoU.
Sementara pada hari ketiga, Jumat (20/10), TEI berhasil mencatatkan nilai kontrak dagang sebesar 63,3 juta dolar AS atau senilai Rp950 miliar.
Kemendag memiliki target TEI untuk tahun 2023 ini sebesar 11 miliar dolar AS. Pada penyelenggaraan TEI 2022, angka yang berhasil dicatatkan selama acara berlangsung besar 15,83 miliar dolar AS dari target 10 miliar dolar AS.