"Awal-awal kami juga menemukan minyak goreng banyak ditimbun, tapi setelah kami cek ternyata karena permasalahan DMO. Kita juga Awasi beras, beberapa beberapa kali kita bersama Bulog operasi pasar. Hanya sekarang permintaannya tinggi stoknya berlomba," ungkap Zulkifli Hasan.
Terkait dengan permasalahan beras, lanjutnya, Kemendag dan Bulog berupaya agar tidak kalah saing dengan swasta, Bulog sudah bisa membeli gabah petani dengan harga yang tertinggi. Dengan begitu, para petani bisa lebih sejahtera memproduksi dan menjualkan hasil panennya. Dengan demikian, diharapkan bisa membantu mengatasi kelangkaan stok dan tingginya harga di pasaran.
"Bulog sekarang sudah bisa beli Rp9.950 per kg. Boleh pak sekarang. Sudah keluar aturannya, saya yang usul karena kalau tidak, Bulog tidak dapat-dapat," tutur Mendag.
Oleh karena itu, beras di manapun akan dibeli oleh Bulog walaupun harganya di atas lebih mahal. Hal itu tidak masalah agar petani tidak dirugikan.
"Jadi saya tekankan sekarang walaupun ada impor beras petani tidak dirugikan karena harganya tetap bagus," tutur Mendag.