Suryadi bercerita, dirinya sering melakukan perjalanan rute Denpasar-Lombok dengan durasi 10-15 menit. Namun biaya yang harus ia keluarkan untuk membeli tiket lebih mahal dibandingkan jika ia melakukan perjalanan dari Lombok ke Jakarta.
"Termasuk juga dari Lombok ke Bima, itu harganya di atas 1 juta pada penerbangan yang hanya 15-20 menit. Lebih murah kita ke Singapura daripada ke dalam daerah kita sendiri antar provinsi," tutur Suryadi.
Dia juga menyoroti pelayanan beberapa maskapai yang minimum demi menekan harga tiket yang melonjak, antara lain pendingin udara yang dimatikan sehingga penumpang kepanasan selama penerbangan.
"Saya kira ini perlu penjelasan lebih rasional. Belum lagi beberapa maskapai pelayanannya kadang AC tidak dihidupkan. Kita kepanasan, mungkin untuk menghemat tapi saya kira ini juga penting untuk standar pelayanan minimum," beber Suryadi.
Terkait dengan itu, Suryadi meminta Kemenhub untuk meninjau kembali perihal masalah tingginya harga tiket pesawat ini.