Untuk diketahui, Yayasan PTI merupakan inkubator bisnis bagi kaum disablitas. Itu sebabnya, Kemenkop dan UMKM menggandeng PTI agar dapat melanjutkan langkah berkesinambungan untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan (Digital Economy to Support SDGs").
"InsyaAllah kami akan menjawab tantangan pak Menteri terkait ekosistem digitalisasi bagi kaum disabilitas dari hulu ke hilir," kata Myra.
Dia menjelaskan, PTI sudah menjalankan fungsinya dengan membina berbagai komunitas disabilitas di berbagai belahan Indonesia. Di antaranya adalah komunitas disabilitas mental retardation (keterbelakangan mental) di Bandung Jawa Barat yang memproduksi Telur Asin.
Kemudian, pelatihan Make Up Artist bagi bisu dan tunarungu, pelatihan melukis, dan pelatihan memasak. Para lulusan Pelatihan PTI ini rata-rata sudah mandiri, bahkan beberapa di antaranya telah mampu masuk pasar kerja sebagai tenaga profesional.
Myra menambahkan, PTI sebagai inkubator bisnis juga menggandeng beberapa perusahaan besar dan perbankan, untuk terus melakukan pembinaan dan pemasaran secara digital.
"Ke depan bahkan kami berencana membuat Platform sendiri, selain memberikan pelatihan-pelatihan pada disabilitas agar masuk ke dunia digital secara mandiri," ungkap Myra.