Kementan dan FAO Percepat Vaksinasi Hewan Ternak untuk Cegah Kembalinya Wabah PMK

Aditya Pratama
Kementan bekerja sama dengan FAO dan Pemerintah Australia mempercepat program vaksinasi PMK di delapan kabupaten di lima provinsi. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) serta dukungan Pemerintah Australia mempercepat program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di delapan kabupaten di lima provinsi. Kabupaten tersebut yaitu, Kabupaten Indragiri Hulu (Riau), Kabupaten Sukabumi (Jawa Barat), Kabupaten Barru (Sulawesi Selatan), Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), serta  Kabupaten Pati, Rembang, dan Wonogiri (Jawa Tengah). 

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah menuturkan, sebanyak 58.448 ekor ternak termasuk sapi potong, sapi perah, kambing, dan domba telah berhasil divaksinasi melalui program vaksinasi yang berjalan dari Februari hingga Maret 2024.

Adapun, vaksinasi tidak hanya dilakukan di daerah-daerah tersebut, namun dilaksanakan juga di wilayah lain yang tertular PMK.

“Akselerasi vaksinasi kita lakukan di daerah padat ternak, khususnya pada produsen ternak yang tinggi lalu lintas ternaknya,” ujar Nasrullah dalam keterangan tertulis, Rabu (27/3/2024).

Lebih lanjut, Nasrullah menjelaskan bahwa dalam program percepatan vaksinasi ini, pihaknya meminta Dinas Kabupaten menyiapkan vaksinator di setiap lokasi target untuk memetakan wilayah vaksinasi, hewan, dan jumlah ternak yang perlu divaksinasi, serta merencanakan kegiatan edukasi kepada para peternak. 

"Saya berharap bahwa dari kegiatan ini, dinas dan tim vaksinator serta semua pihak yang terlibat untuk berkomitmen bersama dalam memacu vaksinasi PMK di lapangan," ucapnya.

Pada Mei 2022, Indonesia kembali melaporkan kemunculan wabah PMK yang berdampak pada populasi ternak sejak dinyatakan bebas PMK pada 1990. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan darurat nasional pada 29 Juni 2022 hingga 31 Desember 2022 akibat tingginya penyebaran PMK di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Wabah ini menyebabkan kerugian yang signifikan, baik pada populasi ternak maupun mata pencaharian masyarakat pedesaan.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Kesehatan Hewan Kementan, Nuryani Zainuddin menyampaikan, hingga saat ini kasus PMK masih terus dilaporkan dari beberapa provinsi. Nuryani menegaskan, munculnya kasus PMK menandakan bahwa virus masih beredar sehingga potensi penularan penyakit masih mungkin terjadi.

“PMK disebabkan oleh virus yang sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif, sehingga langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah pencegahan dengan vaksinasi berkala setiap enam bulan sekali,” ucap Nuryani.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
15 hari lalu

Kasus SYL, KPK Periksa Eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono di Lapas Sukamiskin

Nasional
30 hari lalu

Mentan Amran Cabut Izin 2.039 Kios Pupuk Nakal yang Bikin Petani Rugi Rp600 Miliar

Nasional
30 hari lalu

Mentan Amran Temukan 2.039 Kios Pupuk Nakal, Petani Rugi hingga Rp600 Miliar

Health
1 bulan lalu

Mulai Minggu Ini, Gen Alpha Jaksel Akan Disuntik Vaksin Dengue

Buletin
4 bulan lalu

Blak-blakan! Amran Sulaiman Ungkap 11 Pegawai Kementan Terlibat Beras Oplosan Ditindak

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal