Lebih lanjut, Rakhman menyampaikan diputuskan opsi penanganan Jembatan Kali Glidik II mengerucut pada pembangunan jembatan secara permanen di lokasi eksisting sepanjang 45 meter atau lebih panjang dari jembatan eksisting.
"Nantinya proses konstruksi jembatan permanen sepanjang 45 meter ini akan berlangsung sekitar empat bulan. Untuk arus lalu lintas dan logistik dilakukan pengalihan arus ke utara lewat Pasuruan dan Probolinggo," ucapnya.
Jembatan Kali Glidik II ambruk tergerus banjir disertai material Gunung Semeru pada Jumat (7/7/2023) lalu. Selain jembatan ambruk, hujan deras di sekitar jalur nasional Malang-Lumajang juga menyebabkan terjadinya longsoran tebing jalan nasional di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Lumajang, tepatnya di KM Turen 58+700 atau tidak jauh dari Jembatan Besuk Kobo’an.
Jembatan Kali Glidik II dibangun pada tahun 1970 ini memiliki total panjang 38 meter dengan lebar 6,80 meter. Bangunan atas jembatan ini berupa Gelagar Baja Permanen dan terdiri dari 3 bentang.