Kendalikan Inflasi, BKF Sebut APBN Jadi Shock Absorber untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

Heri Purnomo
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu. (Foto: tangkapan layar)

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akan terus memainkan peran APBN sebagai shock absorber (peredam kejutan) dari dampak kenaikan harga komoditas energi dan pangan untuk menjaga daya beli masyarakat

Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu, hal itu dilakukan untuk mengendalikan inflasi yang meningkat akibat kenaikan harga komoditas. 

"Pemerintah akan terus memitigasi dampak inflasi terhadap harga-harga komoditas, baik energi maupun pangan, sehingga inflasi yang bertransmisi ke rumah tangga relatif bisa dikelola dengan baik," kata Febrio, dalam webinar, Jumat (13/5/2022).

Selama ini, lanjutnya, pemerintah menerapkan strategi dengan menjadikan APBN sebagai Shick Absorber untuk menjaga daya beli masyarakat. 

Saat pandemi Covid-19 terjadi, strategi tersebut dilakukan pemerintah melalui berbagai Program Pemulihan Ekonomi (PEN), antara lain dengan memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat yang terdampak. 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
7 jam lalu

Menkeu Purbaya Jadi Pengajar di SMAN 3 Jakarta, Paparkan Peran APBN dalam Perekonomian

Nasional
5 hari lalu

Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Purbaya Sebut Bukti APBN Dikelola Efektif

Nasional
7 hari lalu

Telur hingga Daging Ayam Ras Jadi Penyumbang Utama Inflasi Oktober 2025

Makro
7 hari lalu

Inflasi Oktober 2025 Tembus 0,28 Persen, Didorong Emas Perhiasan hingga Cabai Rawit

Nasional
18 hari lalu

Dony Oskaria Ungkap Banyak Opsi Pelunasan Utang Kereta Cepat Whoosh, Apa Saja?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal