Renner mengatakan, sebelum Personio menerima pendanaan pertamanya, para pendiri harus memastikan mereka telah membayar semua tagihan yang belum dibayar. Ini merupakan kondisi standar dari kesepakatan pendanaan.
"Saya masih memiliki tangkapan layar dari rekening bank: Kami memiliki sekitar 100 euro tersisa di rekening bank sebelum kami menerima pendanaan putaran pertama, yaitu 2 juta (euro) pada saat itu,," kata dia, dikutip dari CNBC Make It, Selasa (23/11/2021).
Sejak saat itu, situasi keuangan Personio berubah secara dramatis. Dalam putaran pendanaan seri E terbarunya, yang diumumkan pada Oktober lalu, Personio mengumpulkan 270 juta dolar AS dan menjadikan perusahaannya bernilai 6,3 miliar dolar AS.
Itu lompatan yang cukup besar bagi perusahaan, yang telah dihargai 1,7 miliar dolar AS pada Januari dalam putaran investasi seri D. Secara total, Personio kini telah mengumpulkan lebih dari 500 juta dolar AS dari investor.
Dan tidak seperti ketika baru memulai pada 2016, Personio masih memiliki cadangan signifikan dari putaran investasinya pada Januari 2021, ketika pendanaan terbaru diumumkan pada bulan lalu.
Pendanaan terbaru digunakan untuk mengembangkan kategori perangkat lunak terbarunya, yang disebut People Workflow Automation. Ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan perangkat lunak antara SDM dan departemen perusahaan lainnya. Saingan Personio termasuk sesama perangkat lunak SDM baru seperti Hibob, serta pemain lama yang lebih besar seperti SAP dan Salesforce.
Bagi Renner, membangun perusahaan bukan tentang menjadi bos atau menjadi bos untuk seseorang. Namun dia ingin mendorong tingkat kepemilikan di antara karyawan Personio.
"Saya ingin memastikan karyawan diberdayakan untuk membuat keputusan yang tepat dan bertindak seperti seorang pengusaha," ujarnya.
Personio saat ini memiliki lebih dari 1.000 staf. Jumlah tersebut bertambah signifikan dari tahun lalu yang hanya 350 karyawan.