Al-Rumaih mengatakan, penetapan harga ini sudah mendapatkan persetujuan dari direksi SRO yang diketuai 0leh Menteri Transportasi Arab Saudi, Nabeel Al-Amoudi dan juga Al-Shoula Group selaku konsorsium yang bertindak sebagai operator kereta cepat Haramain.
Selain tarif, sepanjang 1 Oktober hingga 31 Desember, jadwal yang berlaku yaitu perjalanan mingguan di empat titik stasiun yang mencakup Mekkah, Madinah, Jeddah, dan Rabigh. Jadwal ini hanya berlaku setiap Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu dan memiliki delapan layanan setiap hari dengan masing-masing empat perjalanan dari setiap sisi. Jadwal ini ada di pagi dan sore hari.
Frekuensi perjalanan harian akan meningkat pada tahun depan seiring dengan selesainya proyek King Abdulaziz International Airport yang di dalamnya juga ada stasiun kereta cepat untuk tujuan Rabigh. Kota ini merupakan kawasan ekonomi khusus (KEK) Arab Saudi.
Muhammad Fida, Direktur Jenderal Proyek Kereta Cepat Haramain mengatakan, tiket akan tersedia mulai bulan depan. Hal ini bersamaan dengan peluncuran aplikasi untuk memesan tiket di smartphone.
Dia menyebutkan, Stasiun Jeddah mampu menampung 25.000 penumpang setiap jam sementara Stasiun Mekkah yang berdekatan dengan Masjidil Haram bisa menampung 20.000 penumpang. Adapun Stasiun Madinah yang menjadi tempat di mana Masjid Nabawi berada dapat menampung 4.000 penumpang.
Kereta yang memiliki kecepatan hingga 320 kilometer per jam itu akan menelusuri empat kota sepanjang 450 kilometer. Proyek dengan rel ganda ini sepenuhnya menggunakan listrik dan menghabiskan dana hingga 37,5 miliar riyal atau sekitar Rp150 triliun.