"Per direction (arah), kereta gantung ini total mampu mengangkut 20 ribu penumpang," ujar Aswen.
Jenis kereta listrik ini, lanjutnya, cocok menjadi feeder LRT, MRT dan Commuter Line seperti yang sudah tersedia di Jakarta. Di mana Ibukota Indonesia ini sudah memiliki layanan transportasi tersebut, serta adanya kereta gantung listrik ini tidak memakan banyak lahan atau tempat.
Dia juga mengklaim, udara yang dihasilkan cukup bersih dan bisa digunakan di kawasan dingin, seperti Puncak, Bogor. Hal ini karena berkaitan dengan kualitas udara yang dihasilkan, sehingga akan lebih ramah lingkungan.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno pernah mengusulkan dan berencana daerah Puncak akan didirikan kereta gantung. Guna meminimalisir kemacetan yang sering terjadi di kawasan wisata tersebut.
“Saya memberi beberapa solusi, bahwa kita harus punya solusi yang permanen. Jadi, seperti kereta gantung itu salah satu opsi,” ujar Sandiaga.
Dia mengungkapkan, transportasi tersebut cukup ramah lingkungan dan bisa menjadi destinasi wisata baru di kawasan pegunungan atau perbukitan. Di mana sejumlah negara pun sudah menerapkan ini.
"Hal ini sudah dikembangkan, bagaimana cable car yang ramah lingkungan memiliki sensasi yang berbeda karena di destinasi pegunungan di luar negeri juga menggunakan cable car,” tutur Sandiaga Uno.