Erick memproyeksikan, kinerja BUMN mulai membaik pada 2021. Kementerian BUMN memprediksi kinerja perseroan terkontraksi 30 persen. Capaian tersebut lebih baik dari 2020 yang rata-rata turun hingga 60 persen.
Erick menyebut, penurunan laba disebabkan karena 90 persen bisnis BUMN terdampak pandemi. Selain itu, ketidakpastian kondisi perekonomian nasional juga turut mempengaruhi kinerja perseroan.
"Karena Covid-19 kita ada perubahan roadmap sedikit. Secara ekonomi dan bidang usaha pasti terkoreksi. Kalau kita lihat di tahun ini koreksinya sampai 60 persen. Tahun depan masih ada koreksi 30 persen," katanya.