Berkenalan dengan PNM menjadi titik balik keberlanjutan hidup dan sekolahnya. Pada 2022, PNM hadir di Pulau Saparua sebagai satu-satunya pembiayaan yang dapat dijangkau oleh ibu-ibu prasejahtera.
Melalui program Mekaar, Selly mendapatkan akses modal dan pelatihan usaha. Dia mulai berjualan makanan dan kebutuhan rumah tangga, pelan-pelan mengumpulkan penghasilan tambahan untuk menopang biaya sekolah.
Kini, usaha Selly terus berkembang. Tak hanya bisa mempertahankan sekolahnya, tapi juga dapt menampung anak-anak nasabah PNM Mekaar lainnya untuk bersekolah. Semangat Selly pun menular, dari satu pulau kecil ke hati banyak orang.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengapresiasi perjuangan ibu-ibu nasabah PNM Mekaar yang peduli dengan sekitar. Arief percaya setiap langkah kecil para ibu dapat menjadi lompatan besar bagi keluarga, lingkungan dan masa depan.
“Terima kasih telah menjadi inspirasi, perjuangan ibu adalah semangat bagi kami. PNM akan terus berupaya hadir, menemani, mendampingi dan membuka akses pembiayaan dan pemberdayaan bagi perempuan tangguh yang selama ini sulit mendapat kesempatan,” ujarnya.
Kisah Selly adalah satu dari banyak cerita di balik program PNM yang menguatkan perempuan-perempuan Indonesia untuk terus maju. Bahwa di balik peran seorang guru di pulau terpencil, ada kekuatan besar yang bisa mengubah masa depan anak-anak.