“Saya jadi sering diajak ikut kegiatan pengembangan usaha, pelatihan-pelatihan dari PNM. Produk saya jadi makin dikenaldan sekarang bertambah jualan jajanan stick wortel,” ujarnya.
Berkat rutin mengikuti program pendampingan, hingga saat ini produk camilan wortel miliknya sudah bisa dibeli melalui e-commerce dan jasa pemesanan makanan secara online, serta mulai tersedia di toko oleh-oleh Balikpapan.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi turut bangga atas perjuangan para nasabah ultra mikro yang semangat berinovasi dan mengikuti program pengembangan usaha yang PNM berikan untuk membantu mereka mencapai kesejahteraan keluarga.
“Kami percaya jika nasabah mau berkomitmen untuk memanfaatkan tiga modal yang PNM berikan secara maksimal, tentu usaha bisa semakin lancar dan skalanya ikut membesar,” ucap Arief.
Tiga modal yang PNM berikan yaitu modal finansial berupa uang untuk usaha, modal finansial berupa pelatihan dan pendampingan, serta modal sosial untuk bersama-sama membangun jejaring dan bertukar ide antarsesama anggota.
PNM sebagai lembaga jasa keuangan non-bank fokus pada pemberdayaan nasabah binaannya. Pemberdayaan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan nasabah, terutama pada pembangunan ekonomi yang menciptakan efek yang berlipat terhadap pembangunan sosial dan pembangunan lingkungan.
Di PNM melalui program Mekaar pembiayaan kepada nasabah ultra mikro dilakukan secara berkelompok bersamaan dengan pendampingan berkelanjutan.