Dia mengaku hanya menjalani usaha itu selama tiga bulan. Setelah itu, dia mengajak temannya untuk mengelola usaha dengan prospek hasil yang lebih besar. Gayung bersambut, idenya diterima dengan baik oleh Radit dan akhirnya kedua sahabat itu melakukan riset pasar dan muncullah ide untuk menjual makanan khas Malaysia, yaitu kepak madu yang dipadukan dengan nasi hainan, yang dinamakan Kepak Madu Ma'el pada 2020.
"Ide dari beliau kita pakai nasi hainan, jadi makannya kepak madu pakai nasi hainan. kepak madu mungkin sudah banyak tapi kepak madu pakai nasi hainan ini kita yang pertama di Indonesia," ujarnya.
Awalnya mereka berjualan dengan menggunakan gerobak. Namun lama kelamaan akhirnya mereka berhasil mengembangkan usahanya bahkan hingga memiliki 14 outlet.
"Saya jual Rp35.000, total outlet selama dua tahun 14, tapi sekang beberapa sudah ada yang tutup. Dalam sehari (terjual) 1.200 pieces sayap pernah dalam satu outlet kalau 14 digabung bisa sampai 14.000 potong sayap," tutur dia.
Jika dikalkulasi, maka omzetnya mencapai sekitar Rp490 juta sehari. Adapun rencana ke depan, Ilham dan partnernya ingin mengembangkan outlet.
Sementara untuk menjadi pengusaha yang tangguh dan sukses, menurutnya, harus punya visi dan mental yang kuat, cepat bangkit jika mengalami kegagalan dan jangan stres jika mengalami kegagalan. Selain itu, pilih usaha yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan riset mengenai prospek yang baik di masa depan. Itu bisa dipelajari dari media sosial.
"Usaha harus sesuai kebutuhan market, banyak berdoa minta petunjuk kepada Allah. Juga ikhtiar lihat peluang di depan mata," katanya.