Semua investasi triliunan rupiah itu tentu harus kembali dalam bentuk manfaat nyata. Dan manfaat itu bisa dilihat dari empat sisi.
Gedung-gedung baru milik swasta seperti Autograph Tower membuat kota terlihat lebih modern dan mampu bersaing di kancah global, di mana ini adalah citra urban yang baru. Hebatnya, desain mereka kini wajib ramah lingkungan (Green Building).
Sementara itu, pembangunan IKN didesain sebagai Kota Hutan yang mengadopsi gaya arsitektur khas Indonesia, ini akan membentuk identitas nasional yang baru, yang lebih fokus pada alam dan kearifan lokal.
Infrastruktur pemerintah seperti jalan tol dan bandara yang makin bagus jelas membuat logistik lebih efisien dan waktu tempuh lebih singkat. Ini artinya, biaya kirim barang bisa lebih murah dan tidak perlu lama-lama di jalan.
Selain itu, banyak proyek swasta kini terintegrasi dengan transportasi publik (konsep TOD). Ini membuat masyarakat lebih mudah bergerak tanpa harus selalu membawa mobil pribadi, kawasan hunian pun jadi lebih terintegrasi.
Manfaat pembangunan ini langsung terasa saat infrastruktur dasar seperti air bersih, rumah sakit, dan perumahan terjangkau (Rusunami/Rusunawa) dibangun di sekitar proyek besar. Itu artinya, akses masyarakat ke layanan publik jadi lebih mudah, otomatis kualitas hidup pun meningkat.
Tentu saja, pembangunan sebesar ini kadang menimbulkan masalah tata ruang, tapi solusinya haruslah lewat program pemberdayaan. Kita harus pastikan masyarakat lokal bukan hanya jadi penonton, tapi ikut ambil bagian dan identitas budaya mereka tetap terjaga.