Kisah Perempuan Penjual Telur Ayam Sukses Dirikan Bluebird dari 2 Mobil

Dinar Fitra Maghiszha
Kisah perempuan penjual telur ayam sukses dirikan Bluebird dari 2 mobil. (Foto: ilustrasi/Okezone)

Bisnis taksinya pun berkembang menjadi memiliki beberapa unit. Namun sempat terkendala masalah perizinan karena hanya punya 60 unit. Jumlah tersebut jauh di bawah yang disyaratkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di mana perusahaan taksi harus memiliki minimal 100 unit. 

Dia pun mencari dana untuk menambah unit taksinya, dengan meminjam uang ke Bank Bumi Daya. Setelah berhasil dan akhirnya mendapatkan izin, Chandra Taksi berganti nama menjadi Bluebird. Penamaan Bluebird karena Mutiara terinspirasi kisah The Bird of Happiness, kisah gadis kecil miskin yang menemukan burung biru dan akhirnya hidup bahagia. 

Dengan kemampuannya mengelola bisnis, jumlah taksinya pun terus bertambah. Pada 1985, perusahaan memiliki lebih dari 2.000 unit taksi. Bluebird juga dipercaya sebagai salah satu taksi yang melayani tamu-tamu KTT Non Blok 1992. 

Setahun kemudian, taksi eksekutif Silverbird diresmikan.  Bluebird pun terus berinovasi seiring perkembangan zaman hingga mampu bertahan dan menjadi perusahaan taksi terbesar di Indonesia. Pada 1994, Blue Bird mulai menggunakan computerized system untuk mengoperasikan call center

Namun ketika Bluebird semakin berkembang, Mutiara jatuh sakit. Dia menderita kanker paru-paru. Dia pun fokus menyembuhkan sakitnya dan perlahan menyerahkan perusahaan kepada putranya. Mutiara meninggal dunia pada 10 Juni 2000 setelah menjalani perawatan intensif di RS Medistra, Jakarta. 

Meski telah tiada, semangat Mutiara tetap ada dan membuat Bluebird terus berkembang. Pada 2002, Bluebird resmi menggunakan warna biru metalik yang menjadi ciri khas taksi tersebut hingga kini. Pada 2007, Bluebird meresmikan taksi eksekutif pertama di Indonesia dengan menggunakan Mercedes Benz. 

Kemudian pada 2010, batik diresmikan sebagai seragam Bluebird. Empat tahun kemudian atau pada 2014, Bluebird menjadi perusahaan publik, dengan nama PT Blue Bird Tbk dan kode emiten BIRD.  

Sejak itu, Bluebird Group terus berkembang dan memperluas layanannya, tidak hanya taksi dan bus, tapi juga kontainer, alat berat, logistik hingga properti. Perusahaan memiliki layanan taksi umum (Blue Bird & Pusaka) sampai taksi eksekutif (Silver Bird), limosin dan penyewaan mobil (Golden Bird), carter bus (Big Bird), logistik (Iron Bird Logistic) Industri (Restu Ibu Pusaka - Bus Body Manufacturing dan Pusaka Niaga Indonesia). 

Perusahaan juga melakukan ekspansi ke sektor  properti, dengan mendirikan Holiday Resort Lombok dan Pusaka Bumi Mutiara. Selain itu, IT dan layanan mendukung (Hermis Consulting - IT SAP, Pusaka Integrasi Mandiri - EDC, Pusaka GPS, Pusaka Buana Utama - Petrol Station, Pusaka Bersatu - Lubricant, Pusaka Suku Cadang Indonesia - Spare Part), serta alat berat (Pusaka Andalan Perkasa dan Pusaka Bumi Transportasi).

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Mobil
5 bulan lalu

Bangun Transportasi Ramah Lingkungan, Bluebird Targetkan 1.000 Armada Mobil Listrik

Megapolitan
9 bulan lalu

Viral 2 Sopir Taksi Adu Jotos di Kalibata, Ternyata Ini Penyebabnya

Internet
9 bulan lalu

Blue Bird dan OVO Kerja Sama Pembayaran Digital Lewat Aplikasi

Mobil
1 tahun lalu

3.500 Armada Blue Bird Kini Berbasis Mobil Listrik dan Gas 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal