Dengan pengalaman berkunjung di banyak daerah semasa menjadi pilot, akhirnya Pandu dan Bhisma menemukan pusat produksi perikanan di beberapa daerah, seperti Kepulauan Rote (NTT), Ambon (Maluku) dan Banda Aceh (Aceh). Beragam jenis ikan yang dijual seperti ikan layang, ikan kakap, ikan bentong, ikan tongkol abu, ikan tongkol batik, ikan pelagis.
Pandu menjelaskan, menggeluti bisnis perikanan bukan hal yang mudah karena mengharuskan mereka mempelajarinya. Menurutnya bisnis perikanan ini sangat tergantung dengan cuaca dan musim.
"Jenis ikan laut dan jumlahnya sangat tergantung dengan musim. Selain itu, bisnis ini rentan sekali mengalami kerugian karena sangat mengutamakan kualitas barang," ujar Pandu.
Pandu menceritakan sempat ditipu oleh rekan bisnisnya yang menyebabkan kerugian hingga Rp700 juta. Namun sebagai pendatang baru di bisnis ini, uang tersebut dianggap sebagai ongkos belajar. Hal itu pun menjadi pelajaran dalam berbisnis.
Kini setelah sukses menjual ikan dengan omzet miliaran rupiah, Pandu masih mempunyai keinginan untuk kembali menjadi pilot. Baginya, menjadi pilot merupakan sebuah hasrat dalam hidupnya.
Menurutnya, bisnis dan profesi sebagai pilot bisa berjalan beriringan asalkan telah memiliki sistem manajemen yang dapat dipertanggungjawabkan.