Karena itu, perusahaan ekspedisi yang didirikannya diberi nama J&T. J untuk Jet Lee dan T untuk Tony Chen.
Dengan pengalamannya di Oppo Indonesia, membuat Jet Lee dengan mudah menemukan jalur distribusi di dalam maupun luar negeri. Di dalam negeri, J&T menjadi mitra pengiriman logistik sejumlah e-commerce, bekerja sama dengan Garuda Indonesia Cargo hingga Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo).
Kesuksesan tersebut juga karena perusahaan ini tak hanya beroperasi di Indonesia, tapi juga di negara lain seperti China, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Filipina, Singapura hingga Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi. Bahkan sampai ke Meksiko dan Brazil.
Bahkan di China, J&T berkembang agresif untuk bersaing dengan perusahaan pengiriman logistik yang didukung e-commerce China, Alibaba.
Dalam perjalanannya, J&T beberapa kali mendapatkan suntikan dana. Data Crunchbase menyebut J&T telah menerima total pendanaan 4,7 miliar dolar AS. Pada awal tahun lalu, J&T juga berhasil menggaet Temasek Holdings Pte dalam putaran pendanaan terbaru. Sejumlah investor lain yang ikut serta dalam putaran pendanaan tersebut, yakni Hillhouse Capital, Boyu Capital, dan Sequoia Capital China.