Dia menuturkan, aren sangat potensial, khususnya sebagai substitusi komoditas gula tebu. Sementara untuk mememenuhi kebutuhan bahan baku ekspor aren, dia berfokus pada satu kelompok tani (poktan) yang beranggotakan 70 petani aren.
"Kami ada 2 kelompok tani, yaitu kelompok tani hutan aren lestari dan kelompok tani akur 10. Konsep usaha yang saya terapkan green business (bisnis berkelanjutan)," ujarnya.
Dia mengungkapkan pada Februari 2023 lalu, sudah melakukan ekspor gula cair atau liquid arenga palm sugar sebanyak 1,3 ton ke Kanada. Adapun produk turunan atau hasil olahan yang telah dihasilkannya ada enam varian, yakni cetak keping, mini cube, cair (liquid), semut (bubuk), kopi gula aren, dan jahe merah gula aren (bubuk).
Menurutnya, keunggulan produknya dibanding produk lain karena terbuat dari nira aren asli yang memiliki rasa khas atau tidak ada di daerah lain karena laru yang dipakai di bumbung menggunakan cacahan temulawak dengan pengolahan di satu rumah produksi sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Produk gula arennya juga sudah mengantongi izin dari Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu, status halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), uji lab dari Sucofindo, dan proses Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Badan Standarisasi Nasional.