Setiap pelanggan yang memesan makanan akan disuguhkan menu baru buatannya. Ternyata niatnya adalah agar lidah pembelinya terbiasa dengan menu baru tersebut.
Pelanggan pun mulai menikmati makanan yang dibuatnya. Pada akhirnya, menu di restorannya diganti dengan menu khas Indonesia yang disajikan dengan rasa khas Kalimantan.
Dia bercerita, melakukan semua pekerjaan sendiri, mulai dari berbelanja, memasak, melayani pelanggan hingga memikirkan strategi bisnis.
"Jadi saya di jam operasional restoran akan bekerja, setelah tutup saya tidur, kemudian bangun tengah malam dan memposisikan diri sebagai bos untuk memikirkan bisnis saya. Lalu saya tidur lagi dan paginya bangun untuk berbelanja, bersiap dan membuka restoran," tuturnya.
Kerja kerasnya tidak sia-sia. Bahkan kini Apung memiliki tiga restoran di sana. Pelanggannya yang datang beragam. Dia memperkirakan, pengunjung WNI sekitar 30-40 persen, bule 10 persen, dan sisanya Asia campuran.
Dia pun berbagi saran bagi yang ingin bisnis di luar negeri. Menurut pengusaha kuliner ini, kerja keras sangat penting untuk mencapai kesuksesan.
"Saya ini lulusan SD. Kalau saya sukses butuh 15 tahun, kalau sekolah butuh 5 tahun. (Sarannya) Jangan hanya kerja, kalau kerja ya bener-bener kerja. Sisa waktu luang kita pakai untuk berpikir peluang apa yang harus diambil untuk mendapat tambahan uang," kata Apung.