Selama berlangsungnya forum bisnis, para peserta antusias mengunjungi B to B Matching Event yang diselenggarakan di tempat yang sama bersamaan dengan forum bisnis. B2B menghadirkan berbagai produk buatan Indonesia siap ekspor, seperti aneka produk makanan kemasan dari Mutigo Indonesia, Padussiana, Star Sorghum, juga aneka ragam aksesori dari sisik ikan oleh Universitas Pattimura yang telah berhasil menjadikan limbah sisik ikan menjadi karya indah yg dapat dipakai sehari-hari.
Selain itu, forum bisnis ini merupakan bagian dari Festival Indonesia 2024, serangkaian kegiatan yang diselenggarakan bersama oleh KJRI Melbourne dan Festival Indonesia Inc yang bertujuan untuk mempromosikan investasi, perdagangan, pariwisata, dan budaya Indonesia di Australia.
Selain forum bisnis, Festival Indonesia akan menampilkan beberapa acara lainnya, yaitu Indonesian Night pada 4 Oktober, Festival Outdoor Indonesia pada 6 Oktober, dan FI Goes to School dari 7 hingga 11 Oktober.
Adapun sesi pertama dimoderatori oleh Ketua Grup Investasi, Keuangan, dan Infrastruktur Australia Indonesia Business Council/AIBC, Peter McGregor membahas mengenai peluang investasi di Indonesia bagi private funds dan dan pensiun Australia serta menghadirkan pembicara: Direktur Southeast Asia Investment Deal Teams, Austrade, Stuart M Rees; Partner Helios Capital Asia, Steven Tirtawidjaja; dan, Direktur IIPC Sydney, Haryo Yudho Sedewo.
Sementara itu, sesi kedua membahas potensi industri teknologi digital Indonesia, dengan fokus pada sektor kreatif dan peran teknologi digital dalam mendukung berbagai industri lainnya. Dimoderatori oleh Helen Brown, pendiri & Managing Director Bisnis Asia, sesi ini menghadirkan CEO TransTRACK, Anggia Meisesari; Direktur Kemitraan RMIT University, Prashil Singh; Direktur Eksekutif Nongsa Digital Park & Infinite Studios, Marco Bardelli, serta perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Luat Sihombing yang hadir secara daring.
Anggia Meisesari menuturkan, telematika armada di Indonesia telah membawa perubahan signifikan dalam beberapa sektor industri, antara lain logistik, transportasi publik, pertambangan, pelabuhan, dan perkebunan.
"Dengan penerapan telematika armada, industri-industri ini di Indonesia mampu meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan keselamatan kerja serta kualitas layanan,” katanya.