"Dengan model klaster ini produktivitas bisa ditingkatkan serta mengedepankan pengelolaan teknis yang lebih terintegrasi dan ramah lingkungan, di samping manajemen pengelolaan yang dilakukan secara kolektif," tuturnya.
Slamet mencontohkan model budidaya udang berkelanjutan ini telah diterapkan dan terbukti berhasil seperti di Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat yang mampu menghasilkan produktivitas sebesar 45 ton per ha.
Selain Aceh Timur, kata dia, model klaster tambak udang ini akan dibangun di beberapa kabupaten lainnya di Indonesia seperti di Lampung Selatan-Lampung, Cianjur-Jawa Barat, Sukamara-Kalimantan Tengah, dan Buol di Sulawesi Tengah.