"Shrimp estate harus ditata bagus, produksinya sampai proses kemasannya. Jangan sampai mencemari lingkungan. Kondisi air harus diperhatikan, termasuk pemberian pakan dan kotorannya jangan malah meracuni lingkungan dan udang itu sendiri. Kalau model ini berhasil, tinggal ditiru oleh daerah lain," ucapnya.
Dia berharap pembangunan shrimp estate di Aceh Timur segera direalisasikan guna memicu pertumbuhan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar Aceh, menambah pendapatan pemda dan negara. Shrimp estate di Aceh Timur ini akan menjadi bagian dari pembangunan 200 ribu hektare tambak budidaya yang ditargetkan KKP.
"Kalau bisa tahun 2022 kita sudah panen perdana. Target saya Indonesia jadi produsen udang terbesar di dunia," ujarnya.