Nurcahyo mengatakan, sistem autothrottle pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tersebut digerakkan oleh 13 komponen. "Masalahnya ada di mana saat ini kami belum menentukan (penyebabnya). Beberapa komponen yang sudah kita kirim, tapi belum bisa menjawab masalahnya apa," katanya.
Berdasarkan kronologi saat kecelakaan pesawat SJ 182 pada pukul 14.39.48 WIB mulai berbelok kiri saat melewati ketinggian 10.600 kaki. Saat itu, tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur, sementara yang kanan tetap.
Petugas pengatur lalu lintas udara (ATC) memberikan instruksi agar pesawat naik ke ketinggian 13.000 kaki. Pilot menjawab instruksi tersebut pada 14.39.59. "Itu komunikasi terakhir dengan SJ 182," katanya.