Selain menyasar integrasi sistem, MODENA juga menyoroti pentingnya memperluas akses masyarakat terhadap layanan perbankan. Michael menilai Indonesia, meski berpenduduk lebih dari 280 juta jiwa, masih memiliki tingkat penetrasi layanan keuangan yang rendah.
Karena itu, kerja sama dengan MNC diharapkan mampu mempercepat inklusi keuangan.
“Sekarang mudah bagi orang memiliki penerimaan kredit dan debit. Kita akan membuatnya jauh lebih mudah bagi orang untuk membuka akun bank, apakah kredit atau debit. Ini bisa dilakukan di lebih dari 6.000 outlet kami di seluruh Indonesia, dan hanya butuh waktu kurang dari 5 menit,” jelasnya.
Semua layanan ini nantinya akan terintegrasi dalam super-app MODENA Seamless, yang menghubungkan pengguna dengan berbagai perangkat berbasis IoT.
Pembelian produk, pengendalian perangkat rumah tangga, hingga transaksi keuangan akan dilakukan dalam satu platform terintegrasi.
Lebih jauh, Michael juga membuka sedikit gambaran tentang rencana masa depan MODENA, yang akan terus berkembang tidak hanya sebagai produsen perangkat rumah tangga, tetapi juga sebagai penyedia solusi teknologi dan mobilitas.
“Hari ini, kami hanya menerima manfaat dari MNC. Namun ini tidak akan berhenti di sini. Tahun lalu kami baru saja menerima produk IoT. Kami juga menerima solusi air yang bersih, dan ke depan akan masuk ke teknologi elektronik yang bisa bergerak. Ini baru teaser, dan saya pikir akan ada banyak hal menarik di tahun berikutnya,” kata Michael.
Dengan kemitraan ini, MODENA dan MNC berharap dapat memperluas jangkauan layanan keuangan digital berbasis gaya hidup dan teknologi, menghadirkan kemudahan bagi konsumen sekaligus mendorong transformasi industri di era digital.
Adapun kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama oleh Executive Vice President Commercial MODENA, Dong Pyo Jeon, dan Direktur Utama MNC Kapital, Yudi Hamka, yang turut disaksikan oleh Group EVP MODENA, Michael Jizhar, serta Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.