CEO LafargeHolcim, Jan Jenisch menambahkan, penjualan saham Holcim Indonesia merupakan upaya menata portofolio perusahaan. Penjualan kepada Semen Indonesia mencakup seluruh operasi LafargeHolcim di Indonesia, termasuk empat pabrik semen, 33 pabrik ready mix, dan 2 tambang semen.
"Sebagai bagian dari Strategi 2022 kami 'Building for Growth', kami berkomitmen melakukan divestasi sedikitnya 2 miliar Swiss Franc," kata Jan.
Selain sesuai dengan misi perusahaan, dia yakin kesepakatan ini akan memperkuat keuangan LafargeHolcim. Rasio utang perusahaan dinilainya akan membaik dengan adanya kesepakatan tersebut. Diharapkan, rasio utang net dua kali dari EBITDA berulang bisa tercapai pada akhir 2019.
Hingga saat ini, Holderfin BV Netherlands menguasai 80,64 persen saham Holcim Indonesia, 15,6 persen dikuasai investor asing, dan 3,76 persen dimiliki investor domestik. Dengan demikian, transaksi bisnis tersebut membuat Semen Indonesia menjadi pengendali utama Holcim Indonesia.