"Saya selalu senang datang ke kampus supaya ada link and match menyambungkan yang lulus untuk mendapat kerja. Saya bicara dengan para rektor, kalau memang industrinya akan tutup, ya jenis pelajaran mahasiwa tersebut harus dikurangi karena lapangan kerjanya tidak ada lagi atau hilang. Makanya perlu kerja sama BUMN dan universitas-universitas," tutur Erick.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga menyaksikan nota kesepahaman (MoU) tentang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat antara PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, Unsoed, dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto yang ditandantangani Direktur SDM dan Umum Pelindo Ihsanuddin Usman, Rektor Unsoed Akhmad Sodiq dan Rektor UNU Purwokerto Achmad Iqbal.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan ajang kuliah umum bersama Menteri BUMN Erick Thohir merupakan bentuk komitmen dan kolaborasi perusahaan dengan Kementerian BUMN dalam memajukan dunia pendidikan. Arif menilai pendidikan merupakan pembekalan paling dasar dalam menyiapkan generasi muda yang tangguh.
"Selain memberikan dukungan melalui penyelenggaraan kuliah umum bersama tokoh nasional, Pelindo juga menyalurkan fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebanyak total 40 unit yang akan digunakan untuk pengembangan para mahasiswa di Unsoed dan UNU, selain itu kami juga membuka kesempatan magang di Pelindo," ujar Arif.
Sebagai bentuk tanggungjawab perseroan pada masyarakat pada tahun ini, lanjut Arif, Pelindo telah merumuskan tujuh program pendidikan, yaitu program pelatihan dan sertifikasi pendidikan atau keahlian, program peningkatan kapasitas penyandang disabilitas, program peningkatan kualitas pendidikan, program BUMN bina olahraga, program beasiswa Pelindo, program dukungan pembangunan nasional untuk pendidikan, serta program pelatihan K3 komunitas pelabuhan.