Dalam penelitian tersebut, Bahlil juga merekomendasikan empat kebijakan utama dalam mengantisipasi permasalahan tersebut.
Pertama, reformulasi alokasi dana bagi hasil terkait aktivitas hilirisasi. Kedua, penguatan kebijakan kemitraan dengan pengusaha daerah. Ketiga, penyediaan pendanaan jangka panjang untuk Perusahaan nasional di sektor hilirisasi, dan keempat kewajiban bagi investor untuk melakukan diversifikasi jangka panjang.
Sebagai peneliti, Bahlil juga menekankan pentingnya pembentukan Satuan Tugas yang dapat mengorkestrasikan implementasi kebijakan hilirisasi untuk menjadi lebih efektif. Lembaga tersebut perlu mendapat mandat dari presiden sehingga berwenang melakukan koordinasi seluruh pihak baik pemerintah maupun pelaku usaha dan mobilisasi sumber daya untuk menyukseskan hilirisasi.
Sebelum sampai pada tahap Sidang Terbuka Promosi Doktor, Bahlil Lahadalia sebagai mahasiswa riset Program Studi Doktor Kajian Stratejik Global SKSG UI telah menempuh rangkaian tahapan ujian yaitu: Seminar I yang dilakukan pada 15 Juni 2023, Seminar 2 pada 26 Oktober 2023, Seminar 3 pada 22 Desember 2023, dan Ujian Proposal Riset pada 27 Januari 2024. Selanjutnya Bahlil Lahadalia menempuh Ujian Hasil Riset pada 19 Juni 2024, Ujian Seminar Hasil Riset I pada 10 Juli 2024, dan Ujian Hasil Riset 2 pada 27 September 2024.
Setiap tahapan yang telah dilakukan oleh Bahlil Lahadalia sebagai mahasiswa riset pada program studi Doktor Kajian Stratejik dan Global SKSG UI diuji oleh dosen-dosen yang mempunyai kepakaran sesuai dengan bidang penelitiannya. Selain itu, untuk menjamin mutu dan transparansi dosen penguji tersebut tidak hanya dari internal SKSG tetapi juga lintas Fakultas di Universitas Indonesia, dan melibatkan pula penguji dari luar Universitas Indonesia.