ATLANTA, iNews.id - Maskapai Penerbangan Amerika Serikat (AS), Delta Airlines akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 1.941 pilot pada Oktober 2020. Hal itu karena pihak maskapai tidak melihat adanya peluang perbaikan dalam prospek suram penerbangan komersial selama enam bulan ke depan.
Namun, Delta juga mengatakan, PHK dapat dikurangi atau dihindari jika Asosiasi Pilot Jalur Udara Internasional (ALPA) sepakat untuk mengurangi gaji para pilot tersebut. Maskapai telah memperingatkan sebelumnya, akan ada pemangkasan puluhan ribu pekerja, setelah bantuan 25 miliar dolar AS (Rp365,75 triliun) dari pemerintah AS berakhir pada September.
"Selama enam bulan kami telah merasakan dampak besar pandemi ini, dan hanya 25 persen dari pendapatan kami yang bisa pulih. Sayangnya, kami melihat hanya sedikit katalis selama enam bulan ke depan, dan itu harus mengubah rute dan jumlah perjalanan,” ujar wakil presiden senior operasi penerbangan Delta Airlines, John Laughter dikutip dari Bloomberg pada Selasa (25/8/2020).
Saat ini, Delta memiliki lebih banyak pilot daripada yang dibutuhkan, meskipun tiga hari yang lalu sebanyak 1.806 pilot telah menyetujui program pensiun dini. Keputusan tersebut di tengah kondisi maskapai terbesar kedua di dunia berdasarkan jumlah penumpang itu mengalami krisis terburuk dalam sejarah akibat Covid-19.
Langkah Delta menggarisbawahi akan ada risiko ribuan PHK di maskapai penerbangan AS setelah 30 September nanti, ketika stimulus pekerja dari program bantuan keuangan federal kedaluwarsa.
Sementara itu, ALPA mengatakan, sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Asosiasi menilai, hilangnya hampir 4.000 total pilot akan membuat maskapai AS semakin kesulitan untuk meningkatkan penerbangan ketika industri benar-benar pulih.