Sigit menjelaskan, total pendapatan operasional tercatat Rp34,3 triliun atau tumbuh sebesar 3,32 persen secara YoY. Kemudian, seiring dengan pertumbuhan bisnis perseroan maka biaya operasional juga menunjukkan peningkatan sebesar 6,81 persen secara year on year atau dalam level yang terjaga.
Selanjutnya, biaya cadangan kerugian dapat dioptimalkan sebesar 3,6 triliun atau mencatatkan penurunan sebesar 2,6 persen secara YoY.
"Melalui rangkaian kinerja yang baik tersebut secara konsolidasi perseroan membukukan laba bersih setelah pacar dan kepentingan non pengendali sebesar 12,7 triliun atau tumbuh 1,13 persen secara YoY," tutupnya.