Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan SILO tercatat sebesar Rp5,01 triliun, beban usaha tercatat sebesar Rp1,84 triliun, dan beban lainnya sebesar Rp145,02 miliar.
Sementara itu, total nilai aset SILO hingga akhir September 2023 menjadi sebesar Rp10,74 triliun, naik 11,20 persen dari akhir Desember 2022 yang sebesar Rp9,66 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp3,06 triliun dan ekuitas sebesar Rp7,68 triliun.
Hingga akhir 2023, perseroan membidik pertumbuhan pendapatan di atas 10 persen. Sementara margin EBITDA ditargetkan tumbuh 25 persen. Adapun, untuk meningkatkan kinerja sepanjang 2023, perseroan menyiapkan sejumlah strategi antara lain dengan berfokus pada bisnis melalui kerja sama, efisiensi dan efektivitas operasional, inovasi dan akses. Selain itu, perseroan juga akan mengembangkan perawatan klinis untuk perawatan pasien secara menyeluruh dan holistik.
Saat ini, SILO menentukan delapan program klinis sebagai fokus nasional yaitu kardio, ibu dan anak, urologi, ortopedi, neurologi, pencernaan, nefrologi, dan onkologi. Dari delapan program tersebut, empat program akan dikembangkan sebagai Pusat Keunggulan pada tahun 2023, yakni ibu dan anak, ortopedi, pencernaan dan onkologi.