Lebih Mahal dari Emas, Logam Tanah Jarang Tersebar di Sumatera hingga Kalimantan

Athika Rahma
Indonesia kembali menemukan 'harta karun' di sektor energi yang punya segudang manfaat dan bernilai tinggi, yaitu Logam Tanah Jarang. (Foto: Ilustrasi/Ist)

JAKARTA, iNews.id - Indonesia kembali menemukan 'harta karun' di sektor energi yang punya segudang manfaat dan bernilai tinggi. Salah satunya adalah Logam Tanah Jarang (LTJ) atau rare earth.

Menurut Badan Geologi, studi untuk mempelajari kandungan logam ini sudah dimulai sejak 2020. Namun, proses studi dan integrasi datanya belum rampung, sehingga potensi pastinya belum bisa diketahui.

LTJ termasuk Critical Raw Mineral (CRM), alias mineral mentah yang sangat penting untuk industri. Karena punya banyak manfaat, nilainya lebih tinggi dari emas dan platina.

“Logam tanah jarang ini sangat penting kaitanya pada beberapa bidang tertentu seperti bidang meterologi untuk pembuatan pesawat luar angkasa, lampu energi tinggi dan semi konduktor, sehingga logam tersebut sangat mahal, bahkan jauh lebih mahal dibandingkan emas, dan platina,” ujar Dosen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (UNAIR) Ganden Supriyanto dikutip, Jumat (6/5/2022).

Adapun beberapa manfaat LTJ yang lain ialah sebagai bahan penyempurnaan produk teknologi terutama di bagian lapisan layar hingga dimanfaatkan untuk pembuatan neomagnet.

Tak hanya di sisi teknologi, di sisi otomotif, logam ini juga menjadi bahan baku pendukung mobil listrik, mulai dari tenaga penggerak mobil sampai logam pelapis kendaran listrik. Material super langka ini mampu menambah kekuatan logam lainnya.

Mineral ini juga mendukung produksi alutsista seperti satelit, rudal, laset dan lainnya. Manfaat lainnya ialah menjadi bahan baku pembuatan pembangkit listrik, penyimpanan listrik, pendukung tambang, hingga mendukung produk teknologi untuk mendeteksi kanker dan jenis penyakit lain.

Lalu, di mana saja daerah Indonesia yang diperkirakan mengandung LTJ?

Mengutip Kajian Potensi Mineral Ikutan pada Pertambangan Timah 2017, LTJ tersebar di Sumatera dan Kalimantan.

Pada pulau Sumatera, jenis endapan LTJ yang terbentuk adalah LTJ pelapukan dengan volume mencapai 4.426.115,4 ton. Dengan estimasi sekitar 0,45 persen dari volume tersebut mengandung LTJ, maka paling tidak lebih dari 19.000 ton LTJ terkandung padanya.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
12 hari lalu

Raja Juli Klaim Deforestasi di 3 Provinsi Terdampak Banjir Bandang Sumatera Turun

Nasional
13 hari lalu

Satgas PKH Diterjunkan Usut Kayu Gelondongan yang Terseret Banjir Sumatera 

Nasional
13 hari lalu

Prabowo Minta Fokus Penyelamatan Korban hingga Distribusi Bantuan Pengungsi Banjir dan Longsor Sumatera

Nasional
14 hari lalu

Kadin Indonesia Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera di Rapimnas 2025

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal