Meski begitu, Yusran menjelaskan bahwa dalam kondisi ini, terdapat tantangan berupa tidak meratanya okupansi hotel di Indonesia.
Ia mengatakan okupansi yang bagus hanya terjadi di wilayah yang mudah dijangkau oleh transportasi publik, sementara untuk wilayah yang sulit untuk dijangkau transportasi masih kurang bagus.
"Kalo kita bicara prespektif hotel di daerah yang jauh dari sumber pergerakan itu adalah transportasi udara. Jadi maksudnya khusus di pulau Jawa optimis, karena memang tantangan dari pergerakan ini transportasi," ujar Yusran.
Ketua PHRI pun berharap, harga tiket pesawat terbang pada momen Nataru kali ini tidak terlalu mahala sehingga sejumlah destinasi wisata dan hotel di berbagai wilayah di Indonesia dapat terjangkau oleh masyarakat.