JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyebut ada kenaikan harga minyak goreng di pasaran. Hal ini disebabkan pergeseran konsumsi komoditas tersebut di masyarakat.
Luhut menuturkan, saat ini banyak masyarakat yang dulunya menggunakan minyak goreng premium beralih ke Minyakita.
"Pemerintah mencermati adanya pergeseran konsumsi minyak goreng masyarakat yang terbiasa membeli minyak goreng premium, beralih membeli "Minyakita" yang merupakan senjata pemerintah untuk meredam kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri agar sesuai HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan yakni Rp14.000/liter," ujar Luhut dikutip dari Instagram @luhut.pandjaitan, Senin (6/1/2023).
Luhut menambahkan, penyebab kenaikan harga minyak goreng rakyat akibat pasokan domestic market obligation (DMO) yang berkurang, terutama dari pasokan Minyakita.
"Di luar itu, melambungnya harga minyak goreng juga terjadi karena adanya masalah pada proses distribusi. Baik dari indikasi masih adanya stok yang menumpuk maupun pelanggaran terhadap penetapan harga HET di lapangan," tuturnya.
Oleh karena itu, Luhut mengatakan, pemerintah dan produsen minyak goreng telah menyepakati penambahan pasokan DMO 50 peersen untuk menghadapi Lebaran 2023.
"Saya menggelar rakor hari ini bersama K/L terkait dengan para produsen minyak goreng. Kami menyepakati peningkatan pasokan DMO oleh produsen minyak goreng sebanyak 50 persen hingga memasuki masa Lebaran nanti," ucap Luhut.