"Indonesia sedang menjajaki kemungkinan impor 50.000 ekor sapi dan 300.000 ton kedelai dari Afrika Selatan, dengan tujuan memperkuat dan memperluas perdagangan bilateral di sektor pertanian," katanya.
Selain itu, kunjungan ini juga membahas pembicaraan antara Pertamina dengan mitra bisnis dari Afrika Selatan mengenai peluang pasokan listrik ke Afrika Selatan menggunakan gas dari kontraksi Indonesia di Mozambik.
Kehadiran CEO Pertamina, Nicke Widyawati, yang ikut selama kunjungan menunjukkan komitmen Indonesia terhadap potensi kemitraan ini. Selanjutnya, Kemenko Marves telah bekerja sama erat dengan pengusaha Pan Afrika terkemuka, Bapak Robert Gumede dari GUMA GROUP, untuk meningkatkan hubungan bisnis antara BUMN Indonesia, perusahaan Indonesia di Afrika Selatan, dan negara-negara Afrika lain di mana Guma Group beroperasi.
Salah satu proyek bersama yang penting melibatkan penambangan mineral kritis untuk kendaraan listrik (EV), perdagangan B2B, keamanan energi, minyak dan gas, serta perubahan iklim. Kunjungan ke Afrika Selatan yang dilakukan Luhut dan delegasi tidak sekadar kunjungan kerja, namun bermakna simbolis, yang mencerminkan semangat Bandung tahun 1955 yang berkontribusi pada dekolonisasi Afrika Selatan.
"Hal ini, ditambah dengan niat untuk berbagi pengalaman kami dalam pengolahan mineral dan visi kami untuk menciptakan ekosistem industri yang kompetitif untuk baterai lithium dan kendaraan listrik, menekankan komitmen kami terhadap masa depan yang cerah dalam kerja sama ekonomi yang kuat dan pertumbuhan saling menguntungkan," ujar Luhut.