Firman menjelaskan, banyak produk ekspor membutuhkan jaminan ketersediaan bahan baku. Pasalnya, ada kontrak dengan buyer yang sudah disepakati.
Ketidakmampuan memenuhi kontrak akan menghilangkan kepercayaan negara tujuan terhadap produsen Indonesia. Akibatnya, kontrak itu bisa dialihkan ke negara kompetitor Indonesia. Hal ini seringkali terjadi untuk produk sepatu dan alas kaki Indonesia yang bersaing dengan vietnam dan China.
"Indonesia punya keunggulan dari segi kualitas tetapi tanpa ketersediaan bahan baku kemungkinan larinya kontrak dan investor ke luar negeri sangat besar. Kami berharap kementerian Perdagangan dan kementerian terkait memberikan perhatian yang lebih terhadap hal itu," katanya.